Desain Kemasan Kripik Talas yang Efektif dengan Metode Kansei Engineering dan AHP

Industri.umsida.ac.id – Industri makanan ringan di Indonesia, terutama yang dijalankan oleh UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), terus berkembang seiring meningkatnya permintaan akan produk-produk lokal yang unik. Salah satu produk yang semakin diminati adalah kripik talas. Kripik talas merupakan camilan yang dihasilkan dari pengolahan talas sebagai bahan utama, diolah dengan berbagai bumbu sehingga menghasilkan rasa yang gurih dan renyah. Namun, masalah yang sering dihadapi oleh produsen kripik talas, terutama di tingkat UMKM, adalah kualitas kemasan yang kurang memadai.

Salah satu UMKM yang bergerak di bidang ini adalah usaha kripik talas milik Bapak Wahab di Desa Tambak Sari, Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur. Usaha ini telah berjalan selama satu tahun, namun masalah kemasan yang mudah sobek dan kurang kuat menjadi kendala yang sering dikeluhkan oleh konsumen. Akibatnya, produk kripik talas mudah melempem dan kehilangan kerenyahannya sebelum sampai ke tangan konsumen. Dalam dunia bisnis makanan ringan, kualitas kemasan sangat mempengaruhi penjualan dan persepsi konsumen terhadap produk. Oleh karena itu, desain kemasan yang baik dan kuat menjadi solusi yang harus segera diterapkan.

Untuk menjawab tantangan ini, dilakukan penelitian menggunakan metode Kansei Engineering dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan desain kemasan yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mampu melindungi produk agar tetap renyah dan segar hingga sampai ke tangan konsumen.

Pentingnya Desain Kemasan dalam Pemasaran Produk Keripik Talas

Kemasan bukan hanya sekadar pembungkus produk. Dalam industri makanan ringan seperti kripik talas, kemasan berfungsi sebagai elemen penting dalam menjaga kualitas produk, memikat konsumen, dan memberikan informasi yang dibutuhkan. Desain kemasan yang efektif dapat menjadi kunci sukses bagi UMKM dalam menghadapi persaingan di pasar. Beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam merancang kemasan yang baik antara lain:

  1. Perlindungan Produk: Kemasan harus mampu melindungi produk dari kerusakan fisik dan kontaminasi selama proses distribusi hingga sampai ke tangan konsumen. Dalam kasus kripik talas, kemasan yang tipis dan mudah robek dapat menyebabkan produk cepat melempem, sehingga mengurangi kualitas rasa dan kerenyahan.
  2. Daya Tarik Visual: Kemasan dengan desain yang menarik dapat meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen. Desain yang baik harus mencerminkan identitas produk dan memberikan kesan yang positif. Warna yang cerah dan desain yang simpel namun elegan dapat menarik perhatian konsumen saat produk dipajang di rak toko.
  3. Informasi Produk: Kemasan juga berfungsi sebagai media komunikasi antara produsen dan konsumen. Informasi seperti komposisi bahan, tanggal kedaluwarsa, dan cara penyimpanan harus disajikan dengan jelas agar konsumen merasa yakin untuk membeli produk.
  4. Kemudahan Penggunaan: Kemasan yang praktis dan mudah dibuka serta ditutup ulang akan memberikan nilai tambah bagi konsumen. Ini terutama penting untuk produk makanan ringan yang sering dikonsumsi dalam beberapa sesi makan.

Metode Kansei Engineering dan AHP dalam Desain Kemasan

Untuk menghasilkan desain kemasan yang memenuhi kebutuhan konsumen, penelitian ini menggunakan metode Kansei Engineering dan AHP. Kansei Engineering adalah teknologi yang digunakan untuk menterjemahkan perasaan dan persepsi konsumen terhadap suatu produk ke dalam elemen desain yang sesuai. Dalam konteks desain kemasan, metode ini membantu perancang memahami apa yang diinginkan konsumen dalam hal tampilan, fungsi, dan kualitas kemasan.

Di sisi lain, AHP adalah metode yang digunakan untuk menentukan prioritas dari berbagai alternatif yang ada. Dalam penelitian ini, AHP digunakan untuk memilih desain kemasan terbaik berdasarkan beberapa kriteria seperti kekuatan kemasan, estetika, dan efektivitas biaya.

Hasil Penelitian

Penelitian ini menghasilkan beberapa alternatif desain kemasan kripik talas yang kemudian dievaluasi menggunakan AHP. Dari hasil analisis, desain kemasan terbaik adalah yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Desain Simpel: Konsumen lebih menyukai kemasan dengan desain yang sederhana namun tetap menarik. Desain yang terlalu rumit justru dapat membuat produk terlihat kurang profesional. Desain yang simpel juga lebih mudah diingat oleh konsumen.
  2. Warna Terang: Warna kemasan memainkan peran penting dalam menarik perhatian konsumen. Berdasarkan penelitian, warna-warna cerah seperti kuning atau oranye lebih disukai karena memberikan kesan produk yang segar dan menyenangkan. Warna ini juga membantu produk lebih menonjol di rak toko.
  3. Material Plastik yang Kuat: Masalah utama yang dihadapi produk kripik talas sebelumnya adalah kemasan yang mudah robek dan tidak mampu melindungi produk dengan baik. Oleh karena itu, material plastik yang lebih tebal dan kuat dipilih sebagai solusi. Material ini tidak hanya tahan lama, tetapi juga lebih ekonomis dibandingkan material lain seperti kertas karton atau kaleng.

Selain ketiga faktor utama tersebut, penelitian juga menemukan bahwa konsumen menginginkan kemasan yang informatif, mudah dibawa, dan ramah lingkungan. Informasi produk yang lengkap dan jelas, seperti komposisi bahan dan tanggal kedaluwarsa, sangat penting bagi konsumen yang semakin peduli dengan kesehatan dan keamanan produk makanan.

Manfaat Desain Kemasan yang Efektif bagi UMKM

Desain kemasan yang efektif tidak hanya berdampak pada penjualan, tetapi juga citra dan keberlanjutan usaha. Berikut beberapa manfaat yang dapat diperoleh UMKM dengan menerapkan desain kemasan yang baik:

  1. Meningkatkan Penjualan: Desain kemasan yang menarik dan informatif dapat meningkatkan minat beli konsumen. Kemasan yang terlihat profesional akan memberikan kesan bahwa produk memiliki kualitas yang baik.
  2. Mengurangi Biaya Produksi: Dengan memilih material yang tepat seperti plastik yang kuat dan ekonomis, UMKM dapat mengurangi biaya produksi tanpa mengorbankan kualitas. Hal ini penting terutama bagi UMKM yang memiliki anggaran terbatas.
  3. Menjaga Kualitas Produk: Kemasan yang baik mampu melindungi produk dari kerusakan, sehingga kualitas produk tetap terjaga hingga sampai ke tangan konsumen. Ini akan meningkatkan kepuasan konsumen dan berpotensi meningkatkan loyalitas pelanggan.
  4. Membangun Citra Positif: Desain kemasan yang baik dapat membantu UMKM membangun citra yang positif di mata konsumen. Citra yang baik akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk dan usaha secara keseluruhan.

Desain kemasan yang efektif merupakan salah satu kunci sukses dalam bisnis makanan ringan seperti kripik talas. Dengan menggunakan metode Kansei Engineering dan AHP, UMKM dapat menciptakan kemasan yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga fungsional dan ekonomis. Desain simpel, warna cerah, dan material plastik yang kuat menjadi pilihan terbaik untuk kemasan kripik talas. Desain ini mampu meningkatkan daya tarik produk, menjaga kualitas, dan mengurangi biaya produksi. Bagi UMKM seperti usaha kripik talas Bapak Wahab, penerapan desain kemasan yang baik dapat menjadi langkah penting dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha di pasar yang semakin kompetitif.

Sumber: Jurnal, Freepik

Penulis: Ifa