Industri.umsida.ac.id – Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) telah berhasil melaksanakan penelitian penting tentang pengembangan sistem kerja dalam proses produksi air cooler di PT GIJ. Penelitian ini, yang memadukan metode Work Load Analysis (WLA) dan Macroergonomic Analysis and Design (MEAD), bertujuan untuk mengurangi beban kerja pekerja, meningkatkan produktivitas, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan efisien.
Produksi air cooler menjadi salah satu proses yang kompleks karena melibatkan berbagai tahap kritis seperti instalasi elektrik, pengelasan, dan pengujian kebocoran udara. Di PT GIJ, proses ini masih dilakukan secara manual oleh satu pekerja untuk setiap tahap. Akibatnya, waktu kerja menjadi panjang, mencapai lebih dari dua jam per tahap, yang menyebabkan tingkat kelelahan pekerja meningkat. Penelitian ini memberikan solusi konkret untuk mengatasi masalah tersebut.
Penggunaan Metode WLA dan MEAD untuk Analisis Beban Kerja
Metode Work Load Analysis (WLA) digunakan untuk menganalisis efisiensi kerja berdasarkan beban kerja yang diterima pekerja selama proses produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja pada tahap komponen memiliki rata-rata indeks 0,52, sementara tahap proses lini memiliki indeks 0,51. Nilai ini menunjukkan bahwa beban kerja berada dalam kategori normal atau underload. Namun, meskipun beban kerja tidak berlebihan, waktu kerja yang panjang tetap menjadi perhatian utama.
Metode Macroergonomic Analysis and Design (MEAD) diterapkan untuk menentukan kebutuhan waktu istirahat tambahan berdasarkan konsumsi energi pekerja. Dengan mengukur denyut nadi pekerja selama dan setelah bekerja, penelitian ini merekomendasikan penambahan waktu istirahat sebesar 4,15 menit di luar waktu istirahat normal 60 menit per hari. Langkah ini diharapkan dapat membantu pekerja memulihkan energi dan mencegah kelelahan kronis yang dapat berdampak buruk pada kesehatan dan produktivitas.
Detail Proses Produksi dan Temuan Penelitian
Proses produksi air cooler di PT GIJ terdiri dari 10 tahap utama yang terbagi dalam dua kategori: tahap komponen dan tahap lini. Total waktu produksi adalah 1.198,97 menit (sekitar 20 jam). Tahap pengelasan menjadi yang paling memakan waktu dengan durasi 182,76 menit, sementara tahap pengujian kebocoran udara adalah yang tercepat dengan durasi 56,78 menit.
Penelitian ini juga menemukan bahwa penggunaan waktu istirahat tambahan diperlukan pada beberapa tahap produksi yang memerlukan konsentrasi tinggi dan memiliki tingkat kesulitan tinggi, seperti proses powder coating, coil assembly, welding, dan final assembly. Dengan menambahkan 4,15 menit waktu istirahat, total waktu istirahat menjadi 64,15 menit per hari, yang dianggap cukup untuk mengurangi tingkat kelelahan pekerja.
Selain itu, analisis konsumsi energi menunjukkan bahwa denyut nadi pekerja rata-rata meningkat secara signifikan selama bekerja. Konsumsi energi saat bekerja adalah 5,54 kkal/menit, sedangkan konsumsi energi saat istirahat adalah 3,06 kkal/menit. Perbedaan ini menunjukkan bahwa pekerjaan fisik di pabrik memerlukan pengelolaan waktu kerja dan istirahat yang lebih baik.
Manfaat dan Implementasi Hasil Penelitian
Penelitian ini memberikan manfaat nyata, baik bagi pekerja maupun perusahaan. Dengan menerapkan hasil penelitian, PT GIJ dapat menciptakan sistem kerja yang lebih efisien dan ergonomis. Hal ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pekerja tetapi juga mendorong produktivitas dan kualitas hasil produksi.
Beberapa rekomendasi yang diajukan meliputi:
- Penyesuaian Alur Kerja: Mengurangi waktu kerja di tahap-tahap yang membutuhkan konsentrasi tinggi dengan mendistribusikan pekerjaan kepada lebih banyak pekerja.
- Penambahan Fasilitas Istirahat: Menyediakan area istirahat yang nyaman dengan fasilitas pemulihan seperti pendingin udara dan makanan sehat.
- Pengembangan Pelatihan Ergonomi: Memberikan pelatihan kepada pekerja tentang pentingnya postur kerja yang benar dan teknik peregangan untuk mencegah cedera fisik.
Implementasi ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain yang menghadapi tantangan serupa. Dengan mengadopsi pendekatan yang berbasis data, industri manufaktur di Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di pasar global.
Relevansi Penelitian di Era Industri 4.0
Penelitian ini juga relevan dalam konteks era Industri 4.0, di mana otomatisasi dan efisiensi menjadi prioritas utama. Dengan memadukan analisis manual dan teknologi, PT GIJ dapat mengidentifikasi area kerja yang memerlukan otomatisasi untuk mengurangi ketergantungan pada pekerjaan manual yang memakan waktu dan energi.
Selain itu, pendekatan ergonomi makro yang digunakan dalam penelitian ini juga mendukung keberlanjutan industri. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan efisien, perusahaan dapat meminimalkan risiko kesehatan bagi pekerja dan mengurangi biaya akibat kehilangan produktivitas.
Penelitian yang dilakukan oleh UMSIDA memberikan solusi praktis untuk meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan pekerja di industri manufaktur. Dengan menggunakan metode WLA dan MEAD, PT GIJ dapat menciptakan sistem kerja yang lebih baik tanpa mengorbankan produktivitas. Penyesuaian waktu istirahat, pengoptimalan alur kerja, dan perhatian terhadap kesehatan pekerja menjadi langkah penting menuju masa depan industri yang lebih berkelanjutan.
Penelitian ini menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan pekerja. Dengan komitmen yang kuat terhadap inovasi dan keberlanjutan, industri manufaktur di Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing di kancah global.
Sumber: Perancangan Sistem Kerja Pada Produksi Air Cooler Menggunakan Metode Work Load Analysis (WLA) dan Macroergonomic Analysis and Design (MEAD) di PT GIJ
Penulis: Ifa