Strategi Optimal untuk Mengatasi Penumpukan Stok Gudang Logistik

Industri.umsida.ac.id – Pertumbuhan jasa logistik yang pesat di Indonesia menjadi tantangan besar bagi PT. Astrans Putra Logistik, salah satu perusahaan ekspedisi terkemuka yang berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur. Dengan semakin meningkatnya jumlah pelanggan dan permintaan pengiriman, gudang logistik perusahaan mengalami penumpukan stok yang hampir mencapai kapasitas maksimum. Situasi ini mengganggu kelancaran operasional dan menyebabkan keterlambatan pengiriman barang ke pelanggan.

“Penumpukan barang menyebabkan gangguan dalam pengelolaan operasional gudang, mulai dari terbatasnya ruang penyimpanan hingga sulitnya mengatur pengiriman tepat waktu,” tulis laporan penelitian. Keluhan pelanggan pun meningkat, memicu urgensi untuk mencari solusi efektif.

Identifikasi Kriteria dan Alternatif Solusi

Dalam menghadapi masalah tersebut, PT. Astrans Putra Logistik menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) yang didukung aplikasi Expert Choice untuk menentukan solusi terbaik. Penelitian ini mengidentifikasi empat kriteria utama yang harus diprioritaskan, yaitu peningkatan efisiensi operasional, jumlah barang yang dapat ditampung, penghasilan perusahaan, dan pengeluaran perusahaan.

Selain itu, empat alternatif penyelesaian diajukan, yaitu penambahan armada pemberangkatan baru, pembangunan gudang cabang, upgrade truk kecil menjadi truk besar, dan penerapan sistem pre-order bagi pelanggan. “Alternatif-alternatif ini dirancang untuk mengatasi penumpukan stok barang dengan mempertimbangkan efisiensi biaya dan manfaat operasional jangka panjang,” ujar laporan penelitian.

Analisis dan Penentuan Solusi Terbaik

Melalui analisis dengan metode AHP, setiap kriteria dan alternatif solusi diberi bobot berdasarkan tingkat kepentingannya. Penghasilan perusahaan menjadi kriteria dengan bobot tertinggi, yaitu 49,5%, diikuti oleh peningkatan efisiensi operasional sebesar 25,9%, biaya pengeluaran perusahaan 16%, dan jumlah barang yang dapat ditampung sebesar 8,6%.

Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan armada pemberangkatan baru merupakan alternatif solusi terbaik dengan bobot prioritas 38,5%. Alternatif ini dianggap mampu mengurangi penumpukan barang secara signifikan karena mempercepat distribusi barang keluar gudang. “Penambahan armada akan mempercepat siklus distribusi barang, sehingga ruang penyimpanan dapat digunakan lebih efisien,” jelas laporan.

Alternatif lain, seperti pembangunan gudang cabang (27,9%) dan upgrade truk kecil menjadi truk besar (18,7%), juga menjadi solusi yang relevan, meskipun membutuhkan investasi awal yang lebih besar. Sementara itu, penerapan sistem pre-order bagi pelanggan berada di peringkat terakhir dengan bobot 14,9%, karena implementasinya memerlukan perubahan besar dalam sistem operasional.

Implikasi dan Rekomendasi untuk Perusahaan Logistik

Solusi yang dihasilkan dari penelitian ini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan. Penambahan armada pemberangkatan baru tidak hanya mengatasi penumpukan stok, tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pengiriman tepat waktu. Hal ini dapat memperkuat kepercayaan pelanggan dan meningkatkan reputasi perusahaan di industri logistik.

Selain itu, perusahaan juga perlu mempertimbangkan pembangunan gudang cabang sebagai solusi jangka panjang untuk mendukung pertumbuhan pelanggan yang terus meningkat. “Dengan gudang tambahan, perusahaan dapat memperluas kapasitas penyimpanan dan meningkatkan efisiensi operasional,” saran penelitian.

Namun, penelitian ini juga mencatat bahwa pengambilan keputusan harus dilakukan dengan mempertimbangkan biaya dan sumber daya yang tersedia. Langkah selanjutnya adalah menyusun rencana implementasi yang matang, termasuk pelatihan karyawan dan pengelolaan perubahan sistem yang diperlukan.

Melalui penerapan metode AHP dan dukungan aplikasi Expert Choice, PT. Astrans Putra Logistik berhasil menentukan solusi terbaik untuk mengatasi penumpukan stok gudang. Penambahan armada pemberangkatan baru menjadi langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mempertahankan kepuasan pelanggan. Dengan implementasi yang tepat, solusi ini dapat membantu perusahaan menghadapi tantangan logistik masa depan dan memperkuat posisinya di industri.

Sumber: Jurnal, Freepik

Penulis: Ifa