Industri.umsida.ac.id – Dalam dunia distribusi, efisiensi dalam pengelolaan stok menjadi kunci untuk memenuhi permintaan pasar dan menghindari kerugian akibat kelebihan atau kekurangan produk. Penelitian terbaru dari PT Kencana Internusa Indonesia (PT KINI), perusahaan yang bergerak di bidang distribusi produk Indosat Ooredoo, menawarkan solusi berbasis metode Double Exponential Smoothing (DES) dan Distribution Requirements Planning (DRP) untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Tantangan dalam Distribusi Produk
PT KINI menghadapi dua tantangan utama: kekurangan stok pada produk jenis voucher dan kelebihan stok pada produk jenis SP. Misalnya, pada Desember 2022, terjadi kekurangan stok signifikan pada voucher data 3 in 1 sebanyak 2.409 unit dan voucher data 1,5 GB sebanyak 2.637 unit. Kekurangan ini menyebabkan potensi kerugian karena waktu pengisian ulang produk memakan waktu hingga satu bulan. Sementara itu, produk lain mengalami kelebihan stok, sehingga efisiensi distribusi terganggu.
Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan menerapkan perencanaan kebutuhan produk menggunakan metode DES dan DRP. Kedua metode ini dirancang untuk mengoptimalkan kuantitas pemesanan, waktu pemesanan, dan menjaga stok aman untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Double Exponential Smoothing: Solusi untuk Peramalan
Metode DES digunakan untuk memprediksi kebutuhan produk berdasarkan data permintaan sebelumnya. Penelitian ini membandingkan dua pendekatan DES, yaitu metode Brown dan Holts, untuk menentukan tingkat kesalahan terkecil (MAPE). Hasilnya, metode Brown memberikan prediksi lebih akurat untuk beberapa produk, seperti voucher data 3 in 1 dengan tingkat MAPE 14% dibandingkan metode Holts sebesar 16%.
Data hasil peramalan kemudian digunakan sebagai input dalam perhitungan kebutuhan produk mendatang. Sebagai contoh, untuk voucher data 3 in 1, hasil peramalan menunjukkan kebutuhan sebesar 97.490 unit dalam 12 bulan.
Economic Order Quantity (EOQ) dan Safety Stock
Setelah melakukan peramalan, langkah selanjutnya adalah menentukan kuantitas pemesanan paling ekonomis menggunakan metode EOQ. Untuk voucher data 3 in 1, kuantitas pemesanan optimal adalah 18.345 unit dengan frekuensi pemesanan sebanyak enam kali dalam setahun. EOQ membantu perusahaan mengurangi biaya pemesanan sekaligus menjaga ketersediaan stok.
Selain itu, penelitian ini juga menghitung safety stock, yaitu jumlah stok cadangan yang harus ada untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan. Untuk voucher data 3 in 1, safety stock yang dianjurkan adalah 2.505 unit. Dengan adanya stok cadangan ini, perusahaan dapat memastikan produk tetap tersedia meskipun terjadi lonjakan permintaan mendadak.
Distribution Requirements Planning: Mengatur Jadwal dan Kuantitas Pemesanan
Metode DRP diterapkan untuk menyusun rencana distribusi yang lebih efisien. Perhitungan DRP mencakup penjadwalan pemesanan, penentuan kuantitas pemesanan, dan estimasi biaya distribusi. Hasil penerapan DRP menunjukkan bahwa jadwal pemesanan untuk voucher data 3 in 1 dapat dilakukan pada bulan Januari, Maret, Mei, Juli, September, dan November.
Dengan metode DRP, total biaya pemesanan untuk enam jenis produk selama 12 periode mencapai Rp48.300.000. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan metode pemesanan sebelumnya yang menghabiskan Rp75.600.000. Penghematan sebesar Rp26.700.000 menunjukkan efektivitas DRP dalam mengoptimalkan biaya operasional perusahaan.
Keunggulan Metode DES dan DRP
Penelitian ini menunjukkan sejumlah manfaat utama dari penerapan metode DES dan DRP:
- Efisiensi Biaya: Dengan perhitungan EOQ dan DRP, perusahaan dapat mengurangi biaya pemesanan dan penyimpanan.
- Perencanaan Terstruktur: DRP membantu menyusun jadwal pemesanan yang lebih terorganisir sehingga mengurangi risiko kekurangan atau kelebihan stok.
- Prediksi Akurat: Metode DES Brown memberikan prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode lainnya, memungkinkan perusahaan untuk merencanakan kebutuhan dengan lebih tepat.
- Mengurangi Risiko: Safety stock memberikan perlindungan terhadap fluktuasi permintaan, sehingga perusahaan dapat mempertahankan ketersediaan produk di pasar.
Implikasi Praktis
Melalui kombinasi metode DES dan DRP, PT KINI berhasil mengatasi permasalahan kekurangan dan kelebihan stok produk. Hasil penelitian ini memberikan panduan praktis bagi perusahaan distribusi lainnya untuk meningkatkan efisiensi operasional. Dengan pendekatan berbasis data, perusahaan dapat mengoptimalkan biaya, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mengurangi risiko kerugian.
Ke depan, metode ini dapat diterapkan pada berbagai industri distribusi lainnya, terutama di sektor yang menghadapi tantangan serupa dalam pengelolaan stok dan distribusi. Dengan terus mengembangkan teknologi peramalan dan perencanaan distribusi, perusahaan dapat menciptakan sistem logistik yang lebih tangguh dan responsif terhadap dinamika pasar.
Sumber: Jurnal, Freepik
Penulis: Ifa