Industri.umsida.ac.id – Teknik panen menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi kualitas ikan bandeng yang dijual di pasar tradisional. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Ribangun Bambang Jakaria dan Wiwik Sulistiyowati dari Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) menyoroti tiga metode panen yang paling umum diterapkan oleh petani ikan bandeng, yaitu menggunakan jaring, mérék, dan ngesat, serta dampaknya terhadap kualitas ikan yang sampai ke konsumen.
Beragam Metode Panen dan Karakteristiknya
Dalam budidaya ikan bandeng, metode panen tidak hanya menentukan jumlah ikan yang dapat diambil, tetapi juga berdampak langsung pada kualitas fisik ikan. Penelitian ini membedah tiga metode panen yang umum digunakan:
-
Menggunakan Jaring
Metode ini dilakukan dengan memasang jaring di kolam, kemudian menarik ikan yang terperangkap ke permukaan. Teknik ini dianggap praktis dan cepat, terutama untuk kolam berukuran besar. Namun, penelitian menunjukkan bahwa metode jaring dapat menyebabkan beberapa ikan mengalami cedera fisik ringan, seperti robekan pada sirip atau kulit, yang memengaruhi kualitas akhir ikan. -
Mérék (Mendorong Ikan ke Satu Titik)
Mérék adalah teknik tradisional di mana petani mendorong ikan bandeng ke satu titik di kolam, sehingga ikan dapat dikumpulkan dengan mudah. Metode ini terbukti lebih ramah terhadap kondisi fisik ikan, mengurangi stres dan cedera pada tubuh ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang dipanen dengan mérek memiliki tekstur daging lebih kenyal, insang berwarna merah segar, dan bau khas ikan yang segar, sehingga kualitasnya lebih tinggi dibandingkan metode lain. -
Ngesat (Menguras Kolam)
Metode ngesat dilakukan dengan menguras kolam secara menyeluruh sehingga ikan berkumpul di dasar kolam dan dapat diambil. Teknik ini sering digunakan ketika kolam hendak dibersihkan atau diganti airnya. Meskipun efektif dalam pengumpulan ikan, metode ngesat dapat menyebabkan stres tinggi pada ikan, sehingga kualitas daging dan kondisi fisik ikan cenderung menurun.
Mérek Menjadi Favorit Petani dan Konsumen
Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa métode mérek memberikan hasil panen dengan kualitas terbaik dari segi tekstur, kondisi insang, dan bau. Keunggulan ini membuat mérek menjadi metode favorit bagi petani yang ingin menjaga kualitas ikan sebelum dijual ke pasar. Selain itu, konsumen pasar tradisional juga cenderung lebih memilih ikan yang dipanen dengan mérek karena terlihat lebih segar dan fisiknya lebih utuh.
“Metode panen sangat berpengaruh terhadap kualitas ikan yang sampai ke konsumen. Dengan menggunakan mérek, ikan tetap sehat, tidak lecet, dan rasanya tetap enak saat dikonsumsi. Ini penting untuk meningkatkan kepuasan pelanggan,” terang Ribangun Bambang Jakaria.
Implikasi Terhadap Praktik Budidaya dan Strategi Penjualan
Penelitian ini memberikan arahan penting bagi para petani dan pedagang ikan bandeng. Dengan mengetahui metode panen yang menghasilkan kualitas terbaik, petani dapat menyesuaikan teknik budidaya agar produk yang dihasilkan diminati konsumen. Sementara itu, pedagang pasar tradisional dapat menonjolkan cara panen sebagai nilai jual tambahan, misalnya dengan label atau tanda yang menunjukkan ikan dipanen menggunakan mérek, sehingga konsumen lebih percaya akan kualitas produk.
Selain itu, pemahaman terhadap metode panen juga membantu petani mengurangi kerugian akibat ikan yang rusak selama panen, serta meningkatkan efisiensi pengelolaan kolam. Mérek terbukti lebih hemat tenaga dibandingkan metode ngesat, terutama untuk kolam berukuran sedang, karena ikan dikumpulkan secara fokus tanpa harus menguras seluruh kolam.
Edukasi Konsumen dan Budaya Pilih Ikan Berkualitas
Kesadaran konsumen terhadap kualitas ikan bandeng semakin meningkat. Mereka tidak hanya menilai dari ukuran atau harga, tetapi juga dari kondisi fisik dan kesegaran ikan. Dengan memahami metode panen, konsumen dapat membuat keputusan pembelian yang lebih cerdas dan memilih ikan yang lezat, sehat, dan aman dikonsumsi.
Penelitian ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat luas. Dengan menekankan kualitas dan metode panen yang tepat, petani dan pedagang dapat membangun budaya pasar yang lebih profesional, menjaga reputasi produk lokal, serta mendorong praktik budidaya ikan bandeng yang berkelanjutan.
Penelitian yang dilakukan oleh tim dosen UMSIDA menegaskan bahwa metode panen memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas ikan bandeng. Dari ketiga metode yang dianalisis, mérék menjadi pilihan terbaik karena menghasilkan ikan yang lebih segar, sehat, dan memiliki kualitas fisik yang optimal. Temuan ini menjadi pedoman penting bagi petani dan pedagang untuk meningkatkan mutu produk dan kepuasan konsumen di pasar tradisional.
Dengan memahami teknik panen yang tepat dan menyesuaikan strategi penjualan, diharapkan praktik budidaya ikan bandeng di Sidoarjo dan sekitarnya semakin profesional dan mampu memenuhi permintaan konsumen yang semakin cerdas dan selektif.
Penulis: Annifa Umma’yah Bassiroh